Teman
teman pembaca sekalian, dalam tulisan kali ini saya akan membahas
prinsip ke 4, atau prinsip terakhir dari 4 prinsip yang mendatangkan
keberuntungan dalam investasi properti maupun segi kehidupan lainnya
bila di praktekkan dan dijalankan setiap saat oleh kita semua.
Berikut saya ulang kembali 3 prinsip yang sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya :
Dan prinsip yang ke 4 adalah :
“Apabila sesuatu yang negatif terjadi, maka selalu berusaha melihat sisi yang positifnya dari peristiwa tersebut”.
Apakah Anda pernah mengalami sebuah kejadian yang tidak diinginkan
atau ketidakberuntungan? Tentunya kita semua pernah mengalaminya, apakah
itu ketidakberuntungan kecil maupun besar.
Demikian pula dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Richard
Wiseman, beliau membagi responden dalam 2 kelompok. Kelompok pertama
adalah kelompok orang orang yang dikatagorikan memiliki faktor
keberuntungan yang tinggi dan merasa bahwa hidupnya selalu diliputi oleh
berbagai keberuntungan. Sedangkan kelompok kedua, adalah kelompok orang
yang dikatagorikan orang orang yang selalu merasa hidupnya ini tidak
beruntung dan dirundung kesialan melulu.
Ternyata, dari hasil penelitian di temukan bahwa walaupun kedua
kelompok ini diberikan sebuah kasus atau dikondisikan untuk berada dalam
sebuah situasi buruk atau negatif yang sama persis, cara mereka
bereaksi atau menghadapinya dengan cara pandang dan sikap yang sangat
berbeda.
www.ProdukKecantikan99.blogspot.com
Mari kita bahas kelompok kedua dulu, kelompok orang yang merasa
hidupnya selalu dirundung apes dan kesialan melulu. Mereka ini, saat
dihadapkan dengan sebuah situasi yang sulit dan tidak menguntungkan,
akan selalu bersikap pesimis, berkeluh kesah, mengerutu, menyalahkan
situasi dan orang lain dan berbagai sikap negatif lainnya.
Sehingga hidup mereka (meminjam istilah anak remaja saat ini),
“Nggak move on”, tidak bergerak kemana mana, tapi diam di tempat, karena
mereka melihat situasi itu sebagai sebuah kesialan dan mereka kemudian
melekat pada situasi tersebut. Sehingga dengan bersikap demikian, mereka
malah kehilangan kesempatan-kesempatan untuk bisa menemukan
peluang-peluang dalam situasi yang baru.
Bagaimana Cara Menjadi Seorang Pengusaha Sukses Bagi Pemula
Mau Bonus Gratis Sebelum Lanjut?
klik expert bisnsis internet di bawah ini..
http://UsahaDropshipping.com/?id=gemilang
Kemudian kelompok yang pertama, kelompok orang beruntung, saat mereka
dihadapkan pada sebuah situasi yang sulit dan tidak menguntungkan,
selalu berusaha melihat dari sisi positif yang bisa didapat dari situasi
sulit tersebut, akibatnya mental mereka dengan mudah bisa segera
bangkit, “move on” dan hidup mereka bisa kembali berjalan dengan normal.
Sehingga kemudian mereka dengan sikap dan mental positifnya bisa
menemukan kesempatan dalam berbagai situasi baru yang jauh lebih
menguntungkan dan memudahkan hidup mereka.
Konsep berpikir kelompok beruntung ini sebenarnya mirip dengan salah
satu konsep budaya berpikir dalam salah satu masyarakat kita yang
selalu merasa beruntung jika mengalami suatu peristiwa buruk sekalipun.
Misalnya : seseorang terserempet oleh sepeda motor dan badannya lecet
lecet, maka komentar yang terdengar biasanya seperti ini “Untung cuma
lecet doang, nggak sampe patah”
Tapi kalau sampai patah kaki, maka komentarnya seperti ini, “Untung cuma patah satu kaki, nggak dua duanya” :) Dan kalau ternyata kedua kakinya patah, maka komentarnya, “Untung cuma patah kedua kakinya doang, nggak sampai mati” he..he…
Sedangkan jika orangnya sampai mati
karena terserempet sepeda motor dan terjatuh gegar otak, maka
komentarnya “Untung mati, kalau nggak mati kan kasihan bisa cacat dan
lumpuh” …… hahahaha.. Jadi walaupun sudah matipun, tetap selalu beruntung.
Tentunya Anda pernah atau sering
mendengar komentar yang mirip seperti itu bukan? Walaupun terdengarnya
konyol, tapi sebenarnya konsep dan pola pikir seperti itulah yang
seharusnya kita terapkan, dan yang kesamaannya ditemukan oleh Prof.
Richard Wiseman dalam penelitiannya di kelompok beruntung.
Hanya yang berfikir menggunakan otak kanan yang mampu mengambil langkah ini
100% Ilmiah bukan Magic bukan Mistik
Dalam salah satu pengalaman saya berinvestasi properti, seperti
pernah saya ceritakan dalam artikel sebelumnya. Di tahun 2004 ada satu
keputusan pilihan lokasi investasi bisnis yang batal saya ambil saat
itu, dengan konsekwensi, saya mengalami “kerugian” hangusnya down
payment sewa ruko sebesar 5 juta rupiah (jumlah yang sangat besar bagi
saya saat itu).
Memang saat mengalaminya, saya agak sedikit kecewa, tetapi beberapa
waktu kemudian saya segera mengubah sikap dan pola pikir saya, bahwa untung saya cuma mengalami kerugian
5 juta saja saat itu, karena kalau saya teruskan transaksi tersebut,
maka bisa jadi saya akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar lagi,
bisa ratusan juta dan kehilangan rumah kami satu satunya saat itu.
Akibat saya merubah sikap dan pola pikir tersebut, kekecewaan dan
kekesalan saya hilang, dan saya bisa “move on” lagi, dan karena “move
on” itulah maka saya bisa bertemu dengan transaksi di lokasi lain yang
jauh jauuuuhh jauuuuuuuuhhh lebih baguuuuuus, dan membuat saya sangat
“beruntung”.
www.AsetGemilang.blogspot.comwww.usahadropshippingtop.blogspot.com
Tapi coba bayangkan, kalau saat itu saya menyesali keputusan saya,
dan kecewa berat dengan “kerugian” 5 juta yang saya alami saat itu, dan
saya melekat, “nggak move on” dengan situasi tersebut, maka yang ada
malah saya kehilangan transaksi berikutnya yang berakibat akan membuat
saya lebih dalam kecewa dan menyesal, terus makin terpuruk, dan lebih
“nggak move on” lagi, sehingga akibatnya saya akan jauh lebih banyak
kehilangan kesempatan-kesempatan berikutnya dalam hidup saya. Lalu saya
semakin merasa sebagai manusia “terapes” di dunia, dan seterusnya
kejadian bakal berulang dengan “keapesan keapesan” berikutnya seperti
sebuah “lingkaran setan”.
Untungnya selama ini saya selalu memilih untuk bersikap sebaliknya, selalu berusaha mencari dan melihat dari sisi positifnya dalam semua situasi yang saya alami, sehingga hal itulah yang membuat saya jadi dikelompokkan sebagai orang yang beruntung.
So, setelah membaca serial tulisan saya tentang keberuntungan ini, apakah kesimpulannya???
Ternyata “KEBERUNTUNGAN ITU BUKANLAH SEBUAH ANUGERAH ATAU
PEMBERIAN, TETAPI SEBUAH PILIHAN SIKAP HIDUP YANG DITENTUKAN OLEH CARA
PANDANG DAN BERPIKIR SESEORANG”.
Anda mau hidup Anda menjadi jauh lebih beruntung dalam investasi
properti Anda, dalam bisnis Anda, dalam keuangan Anda, dalam hubungan
kerja Anda, dalam hubungan percintaan Anda, dalam semua aspek hidup
Anda???
Ubahlah cara pandang dan cara berpikir Anda, maka otomatis KEBERUNTUNGAN akan selalu bersama Anda.
Jadi tolong sharing, apakah Anda menganggap diri Anda sebagai orang yang beruntung atau tidak? Kenapa?
Salam Sukses Berkelimpahan,
Joe Hartanto
Kejujuran adalah kunci keberhasilan,
Saling percaya dalam berbisnis adalah kunci kesuksesan..
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan menghampiri mereka yang bekerja secara harmonis dengan orang lain..
kerjasama tim membuat impian terwujud
(ruben gonzales)
mari bekerjasama menghasilkan sinergi rizky sejahtera keberuntungan yang hebat bersama kami disini..
Sukses Buat Anda Yang Mau Berusaha
Klik Senyumnya..Dapatkan Bonus & Hadiah Membuka Pintu Rejekinya..
Ayo Action..tunggu apa lagi..